Hampir semua bayi baru lahir dengan suara napas seperti
banyak lendir atau dahak dan hidungnya seolah “mampet”. Sehingga bisa membuat
bayi sulit bernapas.
Jangan khawatir dulu, baca infonya di bawah ini:
• Biasanya, hal ini berlangsung sampai bayi berusia kurang
lebih 3 bulan. Mengingat anatomi hidung dan saluran napas bayi masih mungil,
sembab dan sedikit lendir bisa saja membuat bayi agak kesulitan bernapas.
• Akibatnya? Saat tidur, mulutnya pun terbuka. Kondisi
normal ini tidak perlu membuat Anda cemas dan Anda juga tidak perlu ke dokter,
kecuali jika bayi mengalami biru di bibir dan sekitarnya serta biru di kuku.
Biru ini menyatakan bahwa anak kekurangan oksigen.
• Sebaiknya, anak ditidurkan dengan posisi kepala agak lebih
tinggi dari badan atau tidur ditelungkupkan di dada Anda agar merasa lebih
nyaman.
• Selain itu, tidur merupakan suatu siklus yang terdiri dari
pengulangan 2 episode, yaitu episode light sleep dan deep sleep.
• Pada orang dewasa, saat tidur, episode deep sleep lebih
kerap terjadi ketimbang episode light sleep.
• Bagaimana dengan bayi kecil? Yang terjadi justru
sebaliknya. Saat tidur, umumnya ia berada dalam kondisi light sleep. Tak heran,
kalau bayi mudah kaget atau terjaga. Sejalan dengan bertambahnya usia, hal ini
akan berkurang kok.
• Sebenarnya, episode light sleep merupakan fase dimana si
bayi mengolah semua informasi yang dia peroleh saat terjaga. Lama kelamaan bayi
akan tidur lebih nyenyak.
Sumber: http://www.parenting.co.id
0 komentar:
Posting Komentar