Jumat, 15 Agustus 2014

ASI "Is The Best"

Selamat pagi khalayak ramai,  kali ini saya akan sedikit cerita tentang Syafani dan Syifana setelah di Imunisasi kemarin. Oh iya Syafa-Syifa sekarang sudah berusia 4 bulan kurang seminggu dan pada hari kamis kemarin (14/08/2014) si kembar ikut posyandu. Posyandu kali ini merupakan Imunisasi Pentavalen yang kedua. Dan masih satu kali lagi dapat Imunisasi Pentavalen pada Posyandu bulan depan. Tak seperti bulan lalu kali ini Syafa-Syifa lebih rewel, dan  sedikit lebih panas. Namun mereka nampak masih selalu mengajak bercanda sama Ayah Bunda-nya kendati badannya sedikit hangat. Merengek tapi juga terkadang diselingi senyuman lebar. Sampai Bundanya malah geli sendiri tapi sekaligus juga kasihan melihatnya. Ada-ada saja ini si kembar..

Berdasarkan keterangan Bu bidan, panas atau demam setelah imunisasi itu wajar dan tidak apa-apa. Si kembar sehat dan perkembangan berat badannya bagus. Setelah ditimbang berat badan Syafani 5,2 Kg sedangkan Syifana 5,9 kg. Lebih “montok”-an Syifana sedikit daripada Syafa kakaknya. Tapi katanya nanti bisa menyusul dan kalau sudah agak besar bisa sama. “Itu tidak apa-apa yang penting sehat dan normal” Kata Bu Bidan.

Alhamdulillah sampai saat ini si Kembar sehat-sehat saja, kalaupun sedikit flu beberapa hari lalu, itu  karena faktor cuaca yang memang kurang bersahabat. Yang orang dewasa saja K.O apalagi bayi hehehe. Si Kembar juga Alhamdulillah tidak pernah rewel, kalaupun menangis biasanya cuma karena lapar minta “mimik tetek” , ngompol atau ngantuk. Tapi sekarang sudah banyak berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya. Dengan tatapannya yang tajam sambil memperhatikan orang disekelilingnya, mulut mungilnya mulai mengeluarkan suara-suara keras seperti mau mengatakan sesuatu sambil sesekali tersenyum lebar. Momen inilah yang paling menyenangkan bersama si Kembar. Subhanallah...

Baiklah, kita kembali lagi sedikit membahas tentang  demam atau panas pada bayi. Di beberapa artikel disebutkan bahwa untuk mengatasi panas atau demam pada bayi bisa memberikan  Obat penurun panas yang gampang didapat di Apotik. Namun ada pula yang tidak ingin bayinya sedikit-sedikit diberi obat-obatan. Bagi yang tidak ingin seperti itu, sebenarnya untuk mengatasi panas atau demam pada bayi  cukup di beri Air Susu Ibu (ASI), namun tentunya ASI juga harus yang berkualitas. Di dalam ASI sudah terkandung berbagai macam zat yang dibutuhkan bayi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi, oleh karenanya ASI jauh lebih unggul dibandingkan dengan susu apapun.

ASI juga mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh seorang ibu. Antibodi tersebut membantu bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Karena ASI memiliki banyak keunggulan kandugan zat-zat penting yang terkandung didalamnya yang membuat bayi berkembang dengan optimal. ASI juga mempunyai keunggulan lain untuk pembentukan sistim Imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistim yang sangat krusial untuk sang bayi, semakin baik sistim imun anak maka akan membuat anak jarang sakit. Dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI, bayi yang mendapatkan asupan ASI mempunyai sistim imun atau sistim kekebalan tubuh yang jauh lebih baik.

Demam atau panas pada bayi  menurut beberapa tulisan yang saya baca itu menandakan sistem kekebalan pada tubuh bayi bekerja. Jadi tidak perlu khawatir ketika bayi anda demam atau panas segera konsultasikan ke Bidan atau Dokter anak terdekat agar segera mendapat solusi yang terbaik untuk bayi anda.

Senin, 11 Agustus 2014

Kebiasaan Baru si Kembar

Hampir bisa dipastikan sekarang si Kembar Syafani dan Syifana sering terbangun sekitar pukul 12 malam dan pukul 3 pagi. Kadang bangun semua dan kadang juga bergantian. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak 2 minggu yang lalu. Tak hanya itu kebiasaan lain yang dilakukan oleh si kembar adalah menghisap jari-jari tangan. Tadinya Ayah Bundanya mengira bahwa hal itu dilakukan karena si kembar lapar atau dahaga dan minta “mimik tetek”, tapi ternyata tidak itu adalah kebiasan bayi sesuai perkembangannya.

Seringkali kita gemas melihat si kecil memasukkan tangannya ke mulut. Karena takut kotor, kita pun melarangnya. Padahal, si kecil punya alasan tersendiri lho melakukan hal itu.

Menurut, dr Ni Luh Karunia Wahyuni, SPKFR(K), saat bayi memasukkan sesuatu ke mulut saat usia dua hingga tiga bulan hal yang normal, dan tidak perlu dilarang.

"Anak usia dua hingga tiga bulan sudah mulai memasukkan tangan ke mulut, itu nanti lama-kelamaan kaki juga bisa dimasukkan ke mulut. Bayi memang begitu, dia akan bereksplorasi, belajar mengenalnya dengan memasukkan ke mulut, menghisapnya," ujar pembicara simposium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), "Improving Medical Care Quality Through Updating Knowledge and Skills" di Room Puri Agung, Hotel Grand Sahid, Jakarta seperti di lansir oleh okezone.com.

Masih menurut dokter Ni Luh, bayi yang memasukkan tangan ke mulut memiliki maksud tertentu. Yaitu rasa nyaman dan aman.

"Pada saat lahir mereka langsung menghisap puting susu ibu, dan mulut dia akan terasa penuh. Rasa penuh tersebut memberi dia stimulasi ke otak rasa aman dan stabil. begitu juga ketika dia sedang menghisap tangannya," jelasnya.

Nah jadi tidak perlu risau atau gundah jika mungkin bayi anda juga melakukan kebiasaan yang sama seperti  diatas. Karena itu hal yang wajar dilakukan bayi dan itu tandanya bayi normal dan sehat. Syafani dan Syifana pun tidak pernah dilarang sama ayah bunda nya. Paling Cuma sambil bercanda tangannya si kembar  iseng-iseng dipegangi oleh Ibunya dan langsung mau nangis seperti jengkel hehehe.