Masa kecil identik dengan masa bermain, jadi jangan
sekali-kali meremehkan aktivitas bermain anak. Bermain mungkin terlihat hanya
sebagai pengisi waktu luang, tapi sebenarnya bisa membantu anak menyiapkan
kecerdasan mereka. Ketika bermain, anak bebas menentukan pilihan apa yang akan
mereka mainkan. Semua pilihan ini akan membantu terbentuknya gambaran diri dan
membuat anak merasa mampu mengendalikan diri sendiri. Bermain mendorong anak
untuk mengembangkan keterampilan, intelektual, sosial dan fisik. Ketika Si
Kecil sedang bermain, berarti ia sedang berimajinasi dan membuat ide-ide baru
yang dipelajari. Intinya, anak bisa mengekspresikan pengetahuan, sekaligus
menambah pengetahuan baru yang berguna bagi masa depannya.
Perhatikan Tanda
Sebagai orangtua yang sadar dan peduli akan tumbuh kembang
anak, pasti memilih mainan terbaik untuk buah hati. Memilih mainan bukan
sekedar dari bentuk serta harganya saja, namun juga manfaat dari permainan
tersebut dan tentunya aman bagi anak. Karena banyak produsen mainan yang tidak
peduli akan hal ini dan memproduksi mainan dengan material berbahaya. Faktor
harga produksilah yang menjadi pertimbangan mereka. Ada beberapa tanda yang
bisa kita kenali untuk membedakan mainan itu beracun atau tidak. Perhatikan box
kemasan pada setiap produk mainan, karena biasanya tercantum bahan-bahan yang
digunakan dan informasi-informasi yang bermanfaat lainnya. Bila terdapat
kandungan berbahaya pada mainan, biasanya ada peringatan dari produsen.
Berdasarkan Usia
Sebenarnya memilih mainan untuk anak tidaklah sulit, hanya
saja kita musti paham apa saja kebutuhan
anak yang sesuai dengan umurnya. Biasanya untuk usia 0-3 bulan, anak harus
diberikan mainan yang cerah, berwarna dan tentunya bisa merangsang syaraf
motorik mereka. Hal ini karena si anak belum bisa melihat secara jelas, jadi
pilihan warna yang cerah dan terang akan membantu penglihatan mereka. Untuk
usia 6 bulan, orangtua bisa memberikan mainan yang bisa digigit. Selain si anak
bisa bermain, bisa juga merangsang pertumbuhan giginya. Memasuki usia 6-9
bulan, anak bisa diberikan mainan seperti balok-balok kecil atau bola dengan
warna terang. Di usia 9-12 bulan, orang tua bisa memberikan mainan yang
merangsang interaksi, misalnya boneka lucu atau boneka tangan yang bisa
mengajaknya berkomunikasi.
Melatih Intelegensia
Setelah anak berusia lebih dari setahun, mainan yang kita
cari tentunya berbeda dan lebih bervariasi lagi. Saat ini anak memasuki tahapan
menyerap lebih banyak lagi pengetahuan yang ada di sekitarnya. Artinya ada
beberapa variasi mainan dalam satu mainan sehingga stimulasi otak bisa lebih
maksimal. Mainan yang dimaksud bisa mendorong kemampuan pemecahan masalah dan melatih kesabaran serta ketekunan. Jadi
anak tidak hanya sekedar menikmati, tapi juga dituntut ketelitian, kesabaran
dan ketekunan saat memainkan mainan tersebut. Contoh mainan jenis ini bisa
dilihat di box.
Harus Tepat & Bermanfaat
Memilih mainan yang kreatif dan edukatif tidak perlu mahal,
tapi sebagai orangtua kita harus jelas mengetahui manfaat apa yang akan kita
berikan kepada anak. Dalam memilih mainan, kita bisa mencari toko mainan
konvensional ataupun toko online. Tanyakan kepada costumer service tentang
mainan yang cocok untuk anak kita. Jangan terpancing dengan harga murah atau
diskon, tapi teliti dulu isi mainan tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan,
mahal bukan jaminan anak kita langsung menjadi pintar, karena yang terpenting
adalah manfaat dari mainan tersebut untuk pertumbuhan. Siap untuk memilih
mainan?
Box :
Jenis Mainan Edukatif
Puzzle
Permainan bongkar pasang ini bisa digunakan untuk melatih
motorik halus anak. Selain kemampuan motorik yang didapat, permainan ini juga
bisa digunakan untuk melatih kecerdasan kognitif dan koordinasi syaraf mata dan
tangan.
Skuter
Untuk usia anak di atas 2 tahun, kita bisa memilih skuter
untuk melatih kemampuan motorik kasar sekaligus melatih keseimbangan anak.
Sepeda
Sepeda roda tiga atau jenis lainnya bisa digunakan untuk
melatih syaraf motorik kasar anggota gerak seperti tangan dan kaki.
Play-Doh
Mainan ini merupakan sejenis permainan seperti plastisin.
Hanya saja bahannya tidak berbahaya. Permainan ini bisa digunakan untuk melatih
kemampuan motorik halus dan kecerdasan kognitif melalui aktivitas membuat aneka
bentuk.
Bekel
Walau sederhana, permainan ini juga berguna untuk melatih
kecerdasan motorik halus dan koordinasi syaraf antara mata dan tangan.
Bola
Permainan bola apapun jenisnya (sepak bola, basket, voli)
bisa melatih kemampuan otot-ototnya. Selain itu anak juga bisa melatih
koordinasi kerja tangan, mata dan kaki mereka.
Sumber: http://www.familyguideindonesia.com/
Sumber: http://www.familyguideindonesia.com/
0 komentar:
Posting Komentar