Sabtu, 09 Agustus 2014

Usia Emas Anak (Golden Age)

Usia 0-5 tahun sering disebut sebagai golden age (usia emas) dimana fisik dan otak anak sedang berada di masa pertumbuhan terbaiknya.  Berbahagialah orang tua yang bisa meluangkan banyak waktu bagi putra-putrinya yang berada di usia emas, setiap hari bisa menemukan hal menakjubkan terkait perkembangan balitanya.

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi anak yang pintar, aktif, dan sehat, secara fisik dan mental. Menurut Psikolog Kasandra Putranto -seperti dimuat detikhealth.com- ibu adalah tokoh sentral, jika ibu bisa menjadi contoh baik dan sehat maka anak pun akan jadi baik dan sehat kondisinya. Menjadi tokoh sentral maksudnya ibu yang melahirkan dan membesarkan anak, juga berperan sebagai arsitek dalam keluarga, tentu dengan tak melupakan peran ayah yang juga penting. Namun karena biasanya sang ayah cenderung lebih sibuk mencari nafkah di luar rumah, maka ibulah yang memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak.

Sebagai pendidik utama, ibu harus berperan sebagai sumber informasi sehingga ibu harus mempunyai pengetahuan yang cukup. Ibu harus rajin membaca beragam buku dan artikel agar bisa menjadi sumber pengetahuan bagi anak, memberi alasan kepada anak mengapa suatu hal boleh atau tak boleh dilakukan, dan menjadi contoh yang baik.

Pada usia emas, kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diterima akan berdampak bagi anak. Di masa ini, orang tua terutama ibu harus bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional, dan spiritual. Usia emas merupakan waktu terbaik bagi anak untuk  mempelajari berbagai macam keterampilan, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berpengaruh pada masa kehidupan selanjutnya, dan memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri dan lingkungan sekitar.

Dr. Juke R. Siregar dalam buku halo balita yang dimuat mizan.com, menyebutkan ada beberapa hal yang bisa menstimulasi/merangsang anak pada usia emas agar kecerdasannya bisa optimal.
Pertama adalah pengalaman di alam terbuka. Pengamatan anak-anak akan alam sangat detil. Anak-anak akan belajar banyak dengan mengamati. Sering-seringlah mengajak mereka berwisata di alam terbuka. Ceritakan tentang alam dan binatang. Jawablah pertanyaan anak dengan bahasa mereka yang sederhana. 

Ajukan pula pertanyaan untuk menggugah rasa ingin tahu anak.
Kedua anak belajar dari meniru dan mengamati orang yang sering berinteraksi dengannya. Berbahagialah orang tua yang bisa menghabiskan banyak waktu bersama anaknya. Anda bisa menstimulasi mereka dengan menjadi teladan bagi anak. Kalau anda senang membaca, maka anak pun akan cenderung demikian. Bayangkan jika anak Anda setiap hari menghabiskan waktu bersama pengasuh yang hanya mengajak nonton televisi, itulah yang ditirunya.

Ketiga hargailah anak sesuai usahanya, jangan bebani dengan target. Biarkan mereka berkembang sesuai usianya. Kalau anak dibebani standar misalnya harus pandai membaca, maka anak akan mati-matian menyenangkan orang tuanya walaupun hati mereka tak bahagia.

Keempat   pujilah anak atas usahanya. Jika anak sudah berusaha dengan maksimal, berikanlah penghargaan dengan hal yang bermanfaat. Misalnya dengan mengajak anak jalan-jalan ke toko buku lalu membelikan buku yang disukainya, ajak berenang,  dan mengunjungi tempat rekreasi edukatif.

Kelima berikan mainan yang bermanfaat bagi perkembangan keterampilan anak usia mereka. Jangan sekadar video game yang memicu kekerasan atau kecanduan. Berikan mainan edukatif yang merangsang keingintahuan dan keterampilan anak. Dorong mereka untuk memainkan permainan berkelompok yang merangsang interaksi dengan teman-teman sebayanya.

Berilah anak kasih sayang dan rasa aman sehingga mereka pun akan memberikan kasih sayang kepada sesama. Di usia emas, jika peran orang tua membahagiakan dalam kehidupan mereka, memori ini akan terkenang selamanya dan membawa pengaruh baik di kehidupan dewasanya kelak.
*dari berbagai sumber

Oleh dr. Adi Mawardi, MARS (Direktur LKC Dompet Dhuafa)
http://www.lkc.or.id/

0 komentar:

Posting Komentar