Sabtu, 20 Desember 2014

Beberapa Pertanyaan Seputar Menggendong Bayi

Menggendong bayi merupakan hal yang gampang-gampang susah. Gampang jika sudah tau tentang “Ilmu pergendongan bayi”, susah dan takut jika belum tau atau belum pernah mencobanya. Nah, berikut ini ada beberapa pertanyaan lengkap dengan jawabannya seputar kegiatan menggendong sang buah hati termasuk benar tidaknya mitos-mitos yang berkembang.

1. Mana yang lebih baik, kain gendongan tradisional atau kain gendongan siap pakai? Untuk pilihan cara menggendong yang bervariasi, lebih baik pilih kain gendongan tradisional semacam jarit. Dengan kain gendongan itu, kita bisa  menggendong bayi dalam berbagai posisi; di depan perut, di punggung, atau di pinggul. Kain gendongan itu juga sempurna dalam menyesuaikan bentuk tubuh orangtua dengan bayi, sejak ia lahir hingga usia balita.

2. Bisakah kain gendongan tradisional dimodifikasi agar lebih mudah dipakai? Bisa. Kai Schaffran, penasehat produk gendongan dan pemilik Toko Gendongan “LeLo karli 123” di Leipzig, Jerman, menyarankan agar orangtua yang baru pertama kali menggendong dengan kain menggunakan teknik silang lilit dan memasang pengait di ujung kain gendongan.

3. Bisakah kita salah posisi saat menggendong bayi? Bisa, tetapi tidak perlu khawatir, sebab menurut Dr. Heiner Biedermann, ahli ortopedi dan penanganan kecelakaan dari Cologne, Jerman, tubuh bayi itu kuat. Bayi-bayi yang sehat, bisa menanggung cara menggendong yang tidak optimal.  Penelitian di Jerman oleh dokter anak Dr. Waltraud Stening-Belz dan Hilal Kavruk, menemukan bahwa tidak ada hubungan antara salah menggendong dengan cidera atau kelainan tulang belakang. Dokter lainnya, Susanne Schubert-Schaffran, menyebutkan bahwa ketika orangtua salah menggendong, yang berisiko cidera justeru orangtua itu sendiri, yaitu berisiko cidera punggung.

4. Seperti apa kriteria gendongan yang baik? Kriteria gendongan yang baik menurut Kai Schaffran : Dudukannya memungkinkan belakang lutut anak tertutup. Posisi lutut anak saat digendong kurang lebih sejajar dengan pusar, sehingga bagian bokongnya mudah diletakkan. Bagian punggung anak dapat ditunjang, dan dia dapat bersandar dengan nyaman bahkan ketika tertidur.

5. Saya senang menggendong dengan wajah bayi menghadap ke depan, karena dia jadi bisa melihat apa yang saya lihat. Benarkah? Dokter anak dan fisioterapis Jerman, Dr. Astrid Mueller-Slomka, memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, cara menggendong dengan posisi anak menghadap ke depan, justru membuat anak menggantung di gendongan dan tidak duduk dengan benar.  Akibatnya, tangan dan kakinya menjulur tanpa ada tekanan pada otot, sehingga seluruh berat tubuhnya berpusat pada dudukan kecil di gendongan. Selain itu, Dr. Astrid  melihat ada risiko masalah kejiwaan pada anak yang selama digendong tidak bisa memutar badan. “Saat digendong, usahakan bayi bisa melihat ke segala arah. Idealnya ia digendong di pinggul atau di punggung, karena pada posisi itu ia bisa melihat ke segala arah dan posisi tubuhnya optimal," ujar Dr. Astrid.

6. Benarkah sering menggendong anak akan membuatnya tidak mandiri? Tidak,  ujar Katrin Jill Hagemeyer, psikolog dan pelatih keluarga dari Hamburg, Jerman. Menurutnya, setiap anak memiliki rencana atau instink dari dalam dirinya sendiri, untuk lebih mandiri di dunia. Perkembangan itu tidak bisa dicegah hanya dengan sering menggendongnya. Katrin berkata, "Bayi-bayi kecil justru merasa lebih aman saat digendong, dan itu membangun rasa percaya diri. Kelak, rasa percaya diri membantu anak dalam menunaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan kemandirian."

7. Bayi saya malah rewel kalau digendong. Memangnya ada bayi yang tidak suka digendong? "Tidak ada", kata Katrin. Menurutnya, ”Bila ada bayi yang rewel saat digendong, pasti karena ia tidak nyaman, misalnya karena posisi duduknya miring, tubuhnya tertekan, atau ada alasan tersembunyi seperti lapar, sakit perut atau popoknya basah." Katrin juga mengungkapkan bahwa bayi itu peka;  mereka bisa merasakan bila ayah atau bundanya kurang yakin, kurang nyaman atau lelah saat menggendong, dan itu bisa membuat bayi rewel. Kata Katrin, "Baru pada usia balita kesukaan anak digendong akan berkurang, karena dia ingin lebih banyak bermain di lantai. Pada saat itu, kurangi frekuensi menggendong anak."

8. Bayi saya sering digendong pengasuhnya. Saya khawatir ia terlambat berjalan. Benarkah kekhawatiran saya? Jangan takut, karena menurut Dr. Astrid, digendong akan memberi manfaat terhadap perkembangan motorik anak. "Melalui gerakan-gerakan yang mudah, anak akan menerima rangsangan yang informatif tentang bentuk tubuh yang bisa ia peragakan dengan menggunakan otot-ototnya, sehingga menjadi aktifitas yang sederhana".  Digendong juga merangsang keseimbangan, melatih persepsi diri anak dan kemampuan koordinasi, yang kelak berguna saat ia belajar merangkak dan berjalan.

9. Apa benar anak yang sering digendong, menjadi tidak cengeng? Benar. Menurut berbagai penelitian, dengan digendong tangisan anak di malam hari akan lebih singkat, begitu juga dengan waktu keseluruhan dia berteriak-teriak. Penyebabnya, karena  anak tahu orangtuanya tidak akan membiarkan dia merasa sendirian saat menangis. Saat menggendong anak, orangtua akan memberi anak kedekatan, perhatian dan menstimulasi arti kehadiran anak. Para ilmuwan di London berpendapat, efek menggendong anak selama tiga jam sehari, sama seperti memberi perhatian intensif kepada anak selama 24 jam. Menggendong juga baik untuk ikatan batin - saat kita mengaitkan tali gendongan, bukan cuma terbentuk ikatan fisik, tetapi juga terjalin ikatan batin. Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk menggendong anak, gendonglah dia di punggung saat Anda mengerjakan tugas sehari-hari.

Sumber bacaan: http://www.ayahbunda.co.id/

Jumat, 19 Desember 2014

Fakta Tentang Hujan Yang Mengejutkan

Meski tidak ada hubungannya sama sekali dengan si kembar, tapi berhubung sekarang musim hujan tidak ada salahnya tulisan ini kembali saya re-post. Tulisan ini sebenarnya pernah saya tulis ulang di kolom catatan di Facebook beserta sumbernya. Namun Setelah saya klik tautan sumbernya eh ternyata sudah tidak bisa.
Langsung saja, ini dia beberapa fakta tentang hujan:
  • ·         Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.
  • ·         Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.
  • ·         Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.
  • ·         Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm.
  • ·         Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.
  • ·         Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi.
  • ·         Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”.
  • ·         Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.
  • ·         Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kulkas.
  • ·         Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'.
  • ·         Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuwan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Dan pada titik ini – para ilmuan meyakini bahwa - manusia biasanya mendapatkan inspirasi.

Posted on by Pembelajar | No comments

Minggu, 30 November 2014

Penasaran Dengan yang Baru

Syifa mulai penasaran dengan gambar bunga di dinding kamar. Dia pun berusaha memetik bunga itu sambil sesekali "geregetan".

Di umur yang ke-7 bulan lebih satu minggu, si kembar Syafani dan Syifana mulai menunjukkan kebiasaan baru. Misalnya merangkak, lebih responsif terhadap sesuatu yang baru dan lain-lain.

Dan yang bikin lebih "menggelitik" adalah ketika si kembar sering berkomunikasi satu sama lain. Tentunya dengan bahasa mereka yang orang dewasa tentu tidak tahu. Aah...alangkah asyiknya ketika melihat Syafa-Syifa sedang seperti itu. Hilang semua capek dan penat.

Senin, 17 November 2014

Tips Agar Anak Cerdas Sejak Bayi

Semua orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi tahukah Anda, 4 hal ini tidak hanya baik tapi juga dapat membuat anak lebih cerdas dan sehat sejak bayi?

1. Bicara dengan cerdas
Ajak bayi Anda bicara sesering mungkin
Menurut Dr.Jean Ashton –pengajar dan pemerhati pendidikan anak usia dini dari Universitas Sydey, Asutralia, mengajak bayi bicara bukan hanya terbatas pada memuji, mengeluarkan kata-kata lucu atau memanggil-manggil namanya.
“Ajak bayi Anda bicara dan belajar juga  menjadi pendengar yang baik untuknya. Bayi mungkin belum bisa menjawab dengan kata-kata, namun mereka pandai merespon melalui ekspresinya. Respon ini yang perlu diperhatikan dan dihargai sebagai bentuk awal bayi belajar berkomunikasi dengan lingkungannya.”
Anda juga dapat mengajak bayi berbicara cerdas dengan memanggil namanya, menanyakan sesuatu, menjelaskan hal sesuai logika serta menggunakan kalimat lengkap.

2. Ikut bermain
Masih menurut Dr. Ashton, keterlibatan Mama saat anak bermain dapat megajarkan cara bermain yang seharusnya. Kegiatan ini juga akan membantu mempercepat proses belajar anak, mengembangkan potensi sosialnya, mengenali kemampuan atau bakat, minat, hingga kebutuhan emosionalnya.

3. Bacakan cerita
Tidak ada kata terlalu dini untuk mulai membacakan cerita untuk anak. Seperti yang dikatakan Dr.Rosmarie Truglio, seorang ahli pendidikan, “Membaca dapat menumbuhkan kecintaan anak pada buku, meningkatkan kemampuan kosakata serta membantu mengembangkan keterampilan berbahasa.”
Pilih buku-buku sederhana dengan gambar dan warna yang menarik agar anak dapat turut melihat dan memainkannya.

4. Bernyanyilah!
Pilih lagu yang memiliki syair berima, memiliki nada-nada atau bunyi-bunyi unik serta membuat Anda bergerak. Cicak-cicak di dinding, hap! Mudah, bukan? “Ini cara yang sangat menyenangkan untuk mengajak anak mempelajari beragam bunyi dan menamabah perbendaharaan kata. Anak juga akan terdorong untuk ikut bergerak dan bergembira.

Jumat, 10 Oktober 2014

3 Fakta Menarik Seputar Psikologi Bayi

Seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam pendalaman perkembangan anak, Lynne Murray, mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar apa yang terjadi dalam otak bayi. Tiga diantaranya kami bagikan di sini…

1. Keuntungan memiliki bayi yang rewel
Jika Anda memiliki bayi yang sering menangis dan sulit untuk ditenangkan, jangan buru-buru merasa kesal dan kecewa lho, karena menurut Lynne, dengan lingkungan yang penuh kasih sayang, bayi jenis ini dapat berkembang dengan positif, baik secara fisik maupun emosional. Jika ia mendapatkan perhatian yang cukup, kelak ia dapat tumbuh menjadi anak yang ‘mudah diarahkan’.

Namun demikian, jika ia tumbuh di tengah lingkungan yang buruk (kasar, kurang kasih sayang, dsb), maka resiko untuk menjadi anak yang sulit diatur memang lebih besar dibandingkan bayi yang berpembawaan tenang.

Mengapa demikian?
Ternyata berdasarkan penelitian, bayi yang rewel biasanya lebih merespon terhadap dunia di sekitar mereka. Makanya istilah yang tepat untuk mereka adalah bayi ‘sensitif’ ;)  Kalau lingkungannya baik, maka perkembangannya pun positif. Kalau lingkungannya buruk, maka perkembangannya pun negatif.

2. Membaca sejak dini
Kegiatan membaca bisa dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan kemampuan berbahasa si kecil, juga dapat melatih rentang daya konsentrasinya.

Menurut American Academy of Pediatrics, kegiatan membaca yang baik untuk bayi adalah yang melibatkannya untuk proaktif dan dapat dimulai bahkan sejak bayi terlihat belum menanggapi atau merespon.
Untuk kegiatan membaca, buku bantal/buku kain merupakan salah satu media yang sangat positif. Selain menggunakan warna-warna cerah yang merangsang bayi, buku jenis ini juga biasanya memperkenalkan berbagai tekstur yang bisa merangsang indera peraba si kecil, sehingga ia mulai mengenal apa itu kasar, halus, lembut, berbulu, dsb.

Bahkan banyak juga buku bantal/kain yang juga merangsang perkembangan motorik halus bayi dengan menggunakan ritsleting maupun kancing yang bisa dibuka tutup. Ada juga bagian-bagian yang jika dibuka akan menampilkan gambar, sehingga menambah efek kejutan untuk bayi. Semua ini dapat mengajak si kecil untuk berperan aktif dalam kegiatan membaca.

Selain buku untuk anak dengan warna cerah dan variasi tekstur, metode flash card juga dapat membantu sebagai kegiatan membaca yang melibatkan bayi secara proaktif.
Mengenai kapan sebaiknya kegiatan ini diterapkan pada bayi, Lynne mengatakan, “Lebih dini, lebih baik”.

3. Tanggapan bayi terhadap suara bernada tinggi
Anda tentu sering berbicara dengan bayi bukan? Jika ya, mengapa ketika berbicara dengan bayi Anda menggunakan suara kecil serta intonasi layaknya pengisi suara pada film animasi? :)

Ya, ternyata berbicara dengan bayi seperti itu memiliki dasar pengetahuan tersendiri lho! Ternyata berdasarkan penelitian, bayi akan belajar lebih baik ketika suara yang ditangkapnya bersifat seperti itu, dibandingkan jika ia mendengar suara biasa.

Sebagai contoh, sebuah eksperimen dilakukan terhadap bayi berusia 6 bulan. Kepadanya diucapkan beberapa kata yang baru dikenalnya dengan menggunakan 2 jenis suara; suara kecil dan suara biasa orang dewasa. Ternyata, kata-kata baru yang diucapkan menggunakan suara kecil berintonasi tinggi dapat langsung dikenali oleh si bayi ketika diulangi keesokan harinya. Sebaliknya, kata-kata yang sama yang diucapkan menggunakan suara normal orang dewasa ternyata sama sekali tidak dikenali olehnya.
Menarik juga ya… ;)

Sumber: http://www.tipsbayi.com/3-fakta-menarik-seputar-psikologi-bayi.html

Kamis, 09 Oktober 2014

5 Keistimewaan Bayi Kembar

Meski anda begitu bahagia bisa terpilih menjadi KELUARGA SIKEMBAR, namun anda akan menjalani hari-hari yang penuh susah-payah dibanding ibu bayi tunggal. Waktu akan terkuras banyak hanya untuk merawat bayi kembar anda, belum lagi, anda akan sulit mencari me time untuk sekedar bernafas dan memanjakan diri.

Tak ada lagi waktu luang untuk sekedar bermanja pada suami, begitupun suami, harus rela dimadu oleh sikembar. Terkadang, saat kebutuhan seks anda harus dipenuhi, anda sudah lebih dulu diselimuti rasa lelah dan tak punya gairah untuk menikmati “kencan” anda bersama suami.
Berfikir positif adalah salah satu cara agar anda tidak jenuh. Just enjoy, berusaha easy going dan apa adanya, bersyukur dengan anugerah langka tersebut, dan coba anda pikirkan betapa istimewanya bayi anda dibanding bayi lainnya. Jika bayi kembar anda sedemikian istimewanya, tentu saja, anda sebagai ibu, akan menjadi wanita istimewa pula. Apalagi, jika anak-anak anda kelak menjadi generasi keluarga yang membanggakan.

Beberapa keistimewaan bayi kembar yang akan membuat anda sedikit melupakan “beban berat” dan rasa lelah, diantaranya:
1. Pertumbuhan fisik yang lebih cepat. Ya, anda bahkan tak menyadari betapa cepatnya bayi anda merangkak kesana kemari sebelum masa normal. Anda juga akan surprised, melihat otot kaki dan dada bayi kembar yang lebih kuat dibanding bayi non-kembar :)
Bayi kembar cenderung memiliki berat badan yang lebih sedikit dari bayi umumnya, namun itu menjadi sebuah keuntungan baginya. Secara alami, bayi kembar akan mengejar ketertinggalannya dan mengubahnya menjadi bayi yang gesit dan lincah. Gerakan-gerakan lebih aktif inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan fisiknya.

2. Perkembangan Komunikasi yang luar biasa. Pernahkah anda memperhatikan bagaimana pola komunikasi bayi kembar anda? Perhatikan, apa yang terjadi saat anda meninggalkan bayi kembar anda dengan kembarannya sendiri? Mereka bahkan menciptakan pola komunikasi personal yang unik, dan anehnya, mereka saling mengerti satu sama lain. Perhatikan pula bagaimana mereka berekspresi dengan geraka-gerakan tangan dan raut muka! Ya, mereka lebih ekspresif dan full of emoticons!

Meski komunikasi verbal mereka lebih lambat (biasanya 25 bulan, sdgkan bayi biasa hanya butuh 18 bulan), perkembangan emosional mereka ternyata lebih pesat. Penyebabnya, mereka selalu memiliki pasangan yang mereka butuhkan ketika sedang bersosialisasi dan beridentifikasi dengan sesuatu di sekitar mereka.
Bayi kembar akan dengan mudah mengeluarkan ekspresi keingintahuan dan ketakjubannya karena selalu ada kembarannya yang siap mendengarkan dan meresponnya. Mereka juga lebih cepat mendapatkan pengalaman emosi yang bervariasi karena adanya kompetensi tidak langsung di antara keduanya. Contohnya, perasaan cemburu, rasa keterikatan yang kuat, dan sebagainya.

3. Anda tak perlu pusing mencari teman bermain. Jika bayi kembar telah memasuki fase masa aktif, anda sudah bisa bernafas lega. Setidaknya, anda bisa membiarkan bayi anda bermain dengan bebas tanpa perlu menemaninya. Bayi kembar akan betah bermain dengan kembarannya.
Saya pribadi, jika harus bepergian keluar rumah tanpa suami, saya lebih memilih membiarkan bayi saya tinggal di rumah. Pertama: saya tak mungkin membawa kedua-duanya. Kedua: Kalau saya membawa satu diantara mereka, biasanya kembarannya akan sedih dan tidak mood sehingga malah merepotkan saya atau si Bapak yang tinggal di rumah. Suami saya bahkan dengan leluasa bisa mengetik tesisnya tanpa terganggu oleh sikembar yang asyik bermain satu sama lain.

4. Ada banyak orang yang mencintai anak anda. Bayi kembar selalu menjadi pusat perhatian, digemesin, dirindukan, dan dipuji orang banyak. Akan ada banyak orang yang berlomba-lomba mencium bayi anda, mengganti anda menggendongnya jika anda lelah, berfoto bersama keluarga sikembar anda, dan akan banyak orang yang memberinya hadiah. otomatis, anak anda tidak menjadi penakut pada orang asing, supel dan ramah, serta mudah bersosialisasi.
Tapi, anda harus memberikan pengawasan yang baik dan pengertian kepada anak anda sehingga ia terbiasa dengan hal tersebut dan tidak tumbuh menjadi anak yang sombong.

5. Anda tidak perlu berebut bayi. Hahah. Ya, tentu saja, anda boleh menggendong salah satunya, dan suami pun dengan yang satunya lagi. Anda dengan bebas memilih siapa yang akan menemani anda (dan bayangkan jika ia telah dewasa), dengan leluasa menciumnya tanpa perlu menunggu suami selesai memanjakannya, dan anda tak akan pernah kesepian oleh keramaian bayi kembar anda.
Mereka tertawa bersamaan. Menangis bersamaan. Anda bahkan menonton film kesukaan ramai-ramai :D Bahkan, jika mereka telah besar, anda akan merasa beruntung karena akan ada dua orang atau lebih yang kelak membantu pekerjaan rumah dan sehari-hari. Akan ada tukang pijit cute yang memijit pundak anda dan juga pundak suami.

So, be positive ya mom :)
Sumber: http://twinshappyfamily.wordpress.com/2010/10/30/5-keistimewaan-bayi-kembar/
Posted on by Pembelajar | No comments

Sabtu, 27 September 2014

Syafani & Syifana Usia 5 Bulan

Sudah lama tidak nulis lagi tentang si Kembar Syafani dan Syifana, sekarang usia mereka sudah 5 bulan lebih seminggu. Lucu sekali, sekarang syafa-syifa sudah tengkurep  meski kadang masih dibantu sama bundanya. Sekarang juga sering mencoba merangkak maju meski masih susah payah.

Harusnya, usia 4 bulan menurut kebanyakan bayi sudah tengkurep. Meski ada juga sih yang bahkan sampai 6 bulan belum tengkurep tapi malah langsung duduk. Ya begitulah, perkembangan anak belum tentu sama karena masing-masing punya keunikan tersendiri. Dan kami pun tidak terlalu khawatir dengan hal itu. Yang jelas kami terus pantau perkembangan si kembar hari demi hari.

Yang lebih menggelikan lagi, sekarang si kembar sudah lebih mengenali orang-orang di sekelilingnya dan sudah asyik dengan dengan mainannya.
Oh iya sekarang si Kembar punya kebiasaan baru. Syafa mainan ludah dengan "memanyunkan" kedua bibirnya, sedangkan Syifa kalau sedang tengkurap sering mengangkat pantatnya dan kakinya manjat-manjat seprti mau berenang. Hehehehe. 

Jumat, 15 Agustus 2014

ASI "Is The Best"

Selamat pagi khalayak ramai,  kali ini saya akan sedikit cerita tentang Syafani dan Syifana setelah di Imunisasi kemarin. Oh iya Syafa-Syifa sekarang sudah berusia 4 bulan kurang seminggu dan pada hari kamis kemarin (14/08/2014) si kembar ikut posyandu. Posyandu kali ini merupakan Imunisasi Pentavalen yang kedua. Dan masih satu kali lagi dapat Imunisasi Pentavalen pada Posyandu bulan depan. Tak seperti bulan lalu kali ini Syafa-Syifa lebih rewel, dan  sedikit lebih panas. Namun mereka nampak masih selalu mengajak bercanda sama Ayah Bunda-nya kendati badannya sedikit hangat. Merengek tapi juga terkadang diselingi senyuman lebar. Sampai Bundanya malah geli sendiri tapi sekaligus juga kasihan melihatnya. Ada-ada saja ini si kembar..

Berdasarkan keterangan Bu bidan, panas atau demam setelah imunisasi itu wajar dan tidak apa-apa. Si kembar sehat dan perkembangan berat badannya bagus. Setelah ditimbang berat badan Syafani 5,2 Kg sedangkan Syifana 5,9 kg. Lebih “montok”-an Syifana sedikit daripada Syafa kakaknya. Tapi katanya nanti bisa menyusul dan kalau sudah agak besar bisa sama. “Itu tidak apa-apa yang penting sehat dan normal” Kata Bu Bidan.

Alhamdulillah sampai saat ini si Kembar sehat-sehat saja, kalaupun sedikit flu beberapa hari lalu, itu  karena faktor cuaca yang memang kurang bersahabat. Yang orang dewasa saja K.O apalagi bayi hehehe. Si Kembar juga Alhamdulillah tidak pernah rewel, kalaupun menangis biasanya cuma karena lapar minta “mimik tetek” , ngompol atau ngantuk. Tapi sekarang sudah banyak berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya. Dengan tatapannya yang tajam sambil memperhatikan orang disekelilingnya, mulut mungilnya mulai mengeluarkan suara-suara keras seperti mau mengatakan sesuatu sambil sesekali tersenyum lebar. Momen inilah yang paling menyenangkan bersama si Kembar. Subhanallah...

Baiklah, kita kembali lagi sedikit membahas tentang  demam atau panas pada bayi. Di beberapa artikel disebutkan bahwa untuk mengatasi panas atau demam pada bayi bisa memberikan  Obat penurun panas yang gampang didapat di Apotik. Namun ada pula yang tidak ingin bayinya sedikit-sedikit diberi obat-obatan. Bagi yang tidak ingin seperti itu, sebenarnya untuk mengatasi panas atau demam pada bayi  cukup di beri Air Susu Ibu (ASI), namun tentunya ASI juga harus yang berkualitas. Di dalam ASI sudah terkandung berbagai macam zat yang dibutuhkan bayi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi, oleh karenanya ASI jauh lebih unggul dibandingkan dengan susu apapun.

ASI juga mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh seorang ibu. Antibodi tersebut membantu bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Karena ASI memiliki banyak keunggulan kandugan zat-zat penting yang terkandung didalamnya yang membuat bayi berkembang dengan optimal. ASI juga mempunyai keunggulan lain untuk pembentukan sistim Imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistim yang sangat krusial untuk sang bayi, semakin baik sistim imun anak maka akan membuat anak jarang sakit. Dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI, bayi yang mendapatkan asupan ASI mempunyai sistim imun atau sistim kekebalan tubuh yang jauh lebih baik.

Demam atau panas pada bayi  menurut beberapa tulisan yang saya baca itu menandakan sistem kekebalan pada tubuh bayi bekerja. Jadi tidak perlu khawatir ketika bayi anda demam atau panas segera konsultasikan ke Bidan atau Dokter anak terdekat agar segera mendapat solusi yang terbaik untuk bayi anda.

Senin, 11 Agustus 2014

Kebiasaan Baru si Kembar

Hampir bisa dipastikan sekarang si Kembar Syafani dan Syifana sering terbangun sekitar pukul 12 malam dan pukul 3 pagi. Kadang bangun semua dan kadang juga bergantian. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak 2 minggu yang lalu. Tak hanya itu kebiasaan lain yang dilakukan oleh si kembar adalah menghisap jari-jari tangan. Tadinya Ayah Bundanya mengira bahwa hal itu dilakukan karena si kembar lapar atau dahaga dan minta “mimik tetek”, tapi ternyata tidak itu adalah kebiasan bayi sesuai perkembangannya.

Seringkali kita gemas melihat si kecil memasukkan tangannya ke mulut. Karena takut kotor, kita pun melarangnya. Padahal, si kecil punya alasan tersendiri lho melakukan hal itu.

Menurut, dr Ni Luh Karunia Wahyuni, SPKFR(K), saat bayi memasukkan sesuatu ke mulut saat usia dua hingga tiga bulan hal yang normal, dan tidak perlu dilarang.

"Anak usia dua hingga tiga bulan sudah mulai memasukkan tangan ke mulut, itu nanti lama-kelamaan kaki juga bisa dimasukkan ke mulut. Bayi memang begitu, dia akan bereksplorasi, belajar mengenalnya dengan memasukkan ke mulut, menghisapnya," ujar pembicara simposium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), "Improving Medical Care Quality Through Updating Knowledge and Skills" di Room Puri Agung, Hotel Grand Sahid, Jakarta seperti di lansir oleh okezone.com.

Masih menurut dokter Ni Luh, bayi yang memasukkan tangan ke mulut memiliki maksud tertentu. Yaitu rasa nyaman dan aman.

"Pada saat lahir mereka langsung menghisap puting susu ibu, dan mulut dia akan terasa penuh. Rasa penuh tersebut memberi dia stimulasi ke otak rasa aman dan stabil. begitu juga ketika dia sedang menghisap tangannya," jelasnya.

Nah jadi tidak perlu risau atau gundah jika mungkin bayi anda juga melakukan kebiasaan yang sama seperti  diatas. Karena itu hal yang wajar dilakukan bayi dan itu tandanya bayi normal dan sehat. Syafani dan Syifana pun tidak pernah dilarang sama ayah bunda nya. Paling Cuma sambil bercanda tangannya si kembar  iseng-iseng dipegangi oleh Ibunya dan langsung mau nangis seperti jengkel hehehe.


Sabtu, 09 Agustus 2014

Usia Emas Anak (Golden Age)

Usia 0-5 tahun sering disebut sebagai golden age (usia emas) dimana fisik dan otak anak sedang berada di masa pertumbuhan terbaiknya.  Berbahagialah orang tua yang bisa meluangkan banyak waktu bagi putra-putrinya yang berada di usia emas, setiap hari bisa menemukan hal menakjubkan terkait perkembangan balitanya.

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi anak yang pintar, aktif, dan sehat, secara fisik dan mental. Menurut Psikolog Kasandra Putranto -seperti dimuat detikhealth.com- ibu adalah tokoh sentral, jika ibu bisa menjadi contoh baik dan sehat maka anak pun akan jadi baik dan sehat kondisinya. Menjadi tokoh sentral maksudnya ibu yang melahirkan dan membesarkan anak, juga berperan sebagai arsitek dalam keluarga, tentu dengan tak melupakan peran ayah yang juga penting. Namun karena biasanya sang ayah cenderung lebih sibuk mencari nafkah di luar rumah, maka ibulah yang memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak.

Minggu, 27 Juli 2014

Lebaran Pertama si Kembar

Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar.....
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Takbir sudah berkumandang dari penjuru tempat menandai berakhirnya bulan Ramadhan tahun ini (1435 H/2014 M). Semua umat muslim di seluruh dunia tentunya bergembira menyambut kemenangan, namun juga sedih karena bulan yang penuh ampunan segera berlalu. Alhamdulillah Idul Fitri tahun ini jatuhnya bersamaan. Pemerintah juga mengumumkan Idul Fitri jatuh tanggal 28 Juli 2014 yang sudah ditetapkan jauh-jauh hari terlebih dahulu oleh Muhammadiyah menggunakan metode Hisab.

Buat si kembar Syafani dan Syifana ini adalah Takbir Idul Fitri pertamanya. Bulan ramadhan pertamanya, bulan Syawal pertamanya dan juga gelegar suara-suara petasan pertamanya. “Begitulah nak, di malam takbir kalian  akan lebih mendengar suara mercon dan petasan yang sangat nyaring terdengar daripada suara Takbir dari corong pengeras suara masjid. Bukan karena kurang lantang pekikan takbirnya, namun suara gelegar mercon ternyata lebih dahsyat”. Begitu bisikku pada si kembar yang sedang lelap dan sesekali terbangun ketika kaget bunyi Duaaaarrrr....Dorrrrr...mercon, petasan kembang api dan apalah namanya menghentak telinga mungilnya.

Rabu, 23 Juli 2014

Selesai di Pijat, si Kembar Tidur Lelap

Sore tadi (23/07/2014) si kembar Syafani dan Syifana di pijat oleh tukang pijat khusus untuk bayi. Kalau istilah umumnya “dukun bayi”. Konotasi “Dukun bayi” ketika pertama kali mendengar memang terkesan sangat tradisional, mistis dan kadang berbau hal yang mengandung mitos. Namun ternyata tidak semua demikian, ada juga “dukun bayi” yang terlatih dan diberi bekal pengetahuan oleh Bidan. Dan kemudian menjadi mitra Bidan. Kali ini saya tidak akan membahas “dukun bayi”, tapi manfaat pijat bagi bayi hehehe....

Sejak usia tujuh hari si kembar Syafani dan Syifana sudah mulai dipijat oleh “dukun bayi” yang memang sudah terbiasa dan berpengalaman dalam hal tersebut.  Kalau ditempat kami lumayan mudah untuk mencari “dukun bayi”, ada beberapa orang tinggal pilih saja sesuai dengan kemantapan masing-masing. Karena terkadang “kemareman” orang berbeda-beda J.

Jumat, 18 Juli 2014

Jika Tidur Bayi Sulit Bernapas

Hampir semua bayi baru lahir dengan suara napas seperti banyak lendir atau dahak dan hidungnya seolah “mampet”. Sehingga bisa membuat bayi sulit bernapas.

Jangan khawatir dulu, baca infonya di bawah ini:
• Biasanya, hal ini berlangsung sampai bayi berusia kurang lebih 3 bulan. Mengingat anatomi hidung dan saluran napas bayi masih mungil, sembab dan sedikit lendir bisa saja membuat bayi  agak kesulitan bernapas.

• Akibatnya? Saat tidur, mulutnya pun terbuka. Kondisi normal ini tidak perlu membuat Anda cemas dan Anda juga tidak perlu ke dokter, kecuali jika bayi mengalami biru di bibir dan sekitarnya serta biru di kuku. Biru ini menyatakan bahwa anak kekurangan oksigen.
Posted on by Pembelajar | No comments

Minggu, 13 Juli 2014

Menyusui si Kembar

Merawat bayi kembar memang membutuhkan tenaga ekstra, apalagi bayi kembarnya adalah bayi pertama dalam keluarga tentu butuh kesabaran yang lebih. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu). Si Kembar Syafani dan Syifana sudah beberapa minggu ini disusui secara bersamaan oleh bundanya. Tadinya satu persatu secara bergantian karena memang  dirasa cukup repot juga ketika harus menyusui secara bersamaan. Dokterpun juga dari awal memang menyarankan pemberian ASI nantinya kalau bisa bersamaan.

Dalam memberikan ASI pada bayi yang kembar memang terkesan repot akan tetapi apabila anda sudah mengetahui trik dalam memberikan ASI yang tepat maka anda akan merasakan kenyamanan dan tidak sama sekali merasakan kerepotan dalam pemberian ASI. Ternyata ada beberapa teknik pemberian ASI untuk bayi kembar. Berikut ini adalah cara menyusui bayi kembar yang saya kutip dari hasil penelusuran Mbah Gugel

Kamis, 10 Juli 2014

Pentavalen, Imunisasi Untuk si Kembar

Hari ini (10/07/2014), si kembar Syafa dan Syifa ke Posyandu dan di imunisasi. Sebelum di imunisasi si kembar di timbang berat badannya terlebih dahulu. Alhamdulillah, berat badan si kembar naik. Berat badan Syafani 4,5 kg dan berat badan Syifana 5 kg. Naik cukup signifikan daripada sebulan lalu. Memang sekarang Syafa dan Syifa nampak lebih "tembem" dibanding sebulan lalu. Lha bagaimana tidak tambah "tembem", sebentar-sebentar mimik setelah itu "eek" banyak banget, habis "eek" mimik lagi hehehe.
Posted on by Pembelajar | 1 comment

Selasa, 08 Juli 2014

8 Mitos dan Fakta Tentang Anak Kembar

Jangan biarkan mitos tentang anak kembar menghantui orangtua dalam cara membesarkannya. Rasa senang ketika tahu akan mendapatkan bayi kembar biasanya diiringi mitos-mitos menyesatkan dari sekitar. Jangan panik, justru ibu harus tenang dan mencari tahu sekaligus mengerti penjelasannya :
1. Mitos : Mana kakak, mana adik?

Fakta : Mitos lokal yang mengatakan, bayi kembar yang lahir (keluar dari rahim) lebih dulu adalah adiknya, bukan kakak. Alasannya, karena Si Kakak "membantu" adiknya untuk keluar. Padahal, dunia kedokteran sepakat menyatakan, bayi yang lahir lebih dulu (berdasarkan tanggal dan waktu) adalah kakak, berikutnya baru adik.

2. Mitos : Si Baik Vs Si Jahat.

Fakta : Dalam mitologi lama, Si Kembar selalu digambarkan sebagai Si Baik dan Si Jahat atau pemimpin (biasanya yang lebih tua) dan pengikut. Katanya, ini terjadi karena salah satu dari mereka jenuh selalu dikait-kaitkan hingga ingin lebih unggul dari kembarannya, serta ingin mendapatkan perhatian lebih dari orangtua dan orang di sekitarnya.

Padahal, tidak pernah ada bukti ilmiah yang menunjukkan kalau kepribadian kembar sebagai bentuk jenis persaingan. Yang biasanya terjadi, anak kembar justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik serta selalu ingin saling melengkapi. Misalnya, yang satu pintar di bidang akademik, yang lain lebih jago di olahraga.
Posted on by Pembelajar | No comments

6 Fakta Menarik Tentang Bayi Kembar Identik

Dalam beberapa kasus, kembar identik berbagi hampir semua kesamaan dalam kehidupan mereka, mulai dari kepribadian hingga kesamaan penampilan. Meski demikian, para ahli mengatakan bahwa setiap anak kembar memiliki kepribadian yang terpisah sendiri dan memiliki sejumlah perbedaan fisik. Berikut adalah fakta menarik tentang bayi kembar identik, seperti dilansir Boldsky.

1.       Ibu yang memiliki bayi kembar identik bisa hidup lebih lama dan sehat bila dibandingkan dengan ibu yang memiliki bayi tunggal. Para ahli mengatakan bahwa wanita yang telah melahirkan anak kembar hidup dua kali lebih lama dari ibu pada umumnya.
Posted on by Pembelajar | No comments

Minggu, 06 Juli 2014

Si kembar Mulai Mengajak Berinteraksi

Tepat di awal ramadhan lalu si kembar Syafani dan Syifana sudah mulai merespon setiap rangsangan kecil dari orang disekelilingnya. Yakni ketika di ajak berkomunikasi dan di "kudang", selalu merespon balik dengan suara Ahh..ehh..arrggh...atau ohhh..sambil sekali-sekali tersenyum bahkan tertawa.

Terlebih ketika diganti popoknya, keduanya juga sudah mulai sering mengajak komunikasi. Matanya sudah mulai mengikuti setiap gerakan orang yang ada di dekatnya.Tak hanya itu, si Syifa adiknya sudah sering miring-miring sepertinya mau tengkurep. Mulut mungilnya seolah-olah mau berkata pada orang di sekelilingnya bahwa "aku sehat dan baik-baik saja, Ayah...Bunda".
Posted on by Pembelajar | No comments

Jumat, 13 Juni 2014

Satu Setengah Bulan Usia si Kembar


Sekarang putri kembar kami sudah berusia 1,5 bulan dan beratnya 3,9 kg dan 3,2. Aktif sekali dan semakin menggemaskan. Apalagi ketika suatu waktu buang air besar atau "eek"  yang kadang cuek saja dan tetep tidur pulas meski  "eek" nya sudah belepotan kemana-mana. 

Uniknya kadang kalau yang satu "eek", selang berapa saat kemudian yang satu bisa dipastikan "eek" juga. Sampai akhirnya kami pun hafal pola "eek" si kembar. Itulah salah satu suka dukanya merawat bayi kembar. Bagi orang lain yang melihat tentunya akan membayangkan betapa repotnya merawat bayi kembar.
Posted on by Pembelajar | No comments

Kamis, 12 Juni 2014

Alhamdulillah....si Kembar telah Lahir



Alhamdulillah telah lahir putri kembar pertama kami pada Senin kliwon 21 April 2014/21 Jumadil Tsani 1435 H pukul 09.24 WIB dan 09.26 WIB dengan proses kelahiran secara SC (operasi). Berat badan 2,5 kg dan 2,1 kg. Setelah 9 bulan lebih 1 minggu ditunggu-tunggu akhirnya si kembar lahir kedunia.
Posted on by Pembelajar | No comments